Entri Populer

Rabu, 21 November 2012

Lima merek ponsel yang jadi raja di Indonesia

R.K Community - Pasar telekomunikasi Indonesia tahun ini sangat cerah. Belanja produk seperti telepon seluler termasuk tinggi, mencapai 31,8 persen dari total nilai sebesar USD 15 miliar yang diprediksi tercapai akhir 2012.
Khusus buat telepon seluler (ponsel), peningkatan permintaannya memang gila-gilaan. Perusahaan analisis pasar International Data Corporation (IDC) melansir hasil penelitian mengenai jumlah pengapalan (shipment) setiap produk telekomunikasi. Semakin tinggi jumlah pengapalan, tentu saja diandaikan tingginya permintaan terhadap produk tersebut di pasaran.
Hasilnya, pengapalan ponsel sampai triwulan III tahun ini mencapai 15,5 juta unit. Meningkat 14 persen dari periode yang sama tahun lalu. Alhasil, ada produsen yang berhasil menjaring keuntungan besar atau setidaknya produknya diminati konsumen yang pada akhirnya mendorong produsen makin berani dan agresif meningkatkan pasokan ponsel ke Indonesia.
Daftar ini dibuat IDC tanpa peringkat dan tidak otomatis menggambarkan jumlah penjualan secara riil. Berikut lima produsen ponsel yang jadi raja di Indonesia berdasar tingkat pengapalannya.

1. Nokia

Sampai triwulan III 2012, Nokia masih mempertahankan reputasinya sebagai produsen ponsel fitur yang diminati konsumen Indonesia. Yaitu ponsel yang hanya menawarkan layanan telepon dan sms, dan harganya di bawah Rp 800.000.
Dari 15,5 juta unit ponsel yang masuk pabean, sebesar 83,7 persen adalah ponsel fitur. Nokia diperkirakan memasok sepertiga dari jumlah itu untuk kelas ponsel murah.
Saat ini dominasi Nokia di segmen ponsel fitur sulit digoyahkan, apalagi muncul seri X dan Asha. Namun, jika bicara segmen ponsel pintar, pabrikan asal Swedia ini masih belum menunjukkan tanda-tanda bakal ke sana. Kabarnya, ponsel dengan sistem operasi Windows 8 mobile sedang disiapkan.

2. Cross

Merek lokal ini sangat digemari beberapa daerah di kawasan Timur Indonesia. Di Jawa Timur, IDC mengindikasikan Cross sangat diminati, hingga ke kios-kios pedesaan. IDC menobatkan pabrikan ini sebagai produsen ponsel dalam negeri terbesar saat ini.
Harga yang miring, dan fitur-fitur unik seperti televisi dan radio, serta akses Internet standar membuat ponsel ini diminati. Secara demografis, penggemar Cross adalah warga pedesaan dan pinggiran kota.
Sampai triwulan III kemarin, Cross yang memiliki unit perakitan di China, mengirim pasokan ponsel dalam jumlah yang bersaing dengan Nokia. Ada 40 varian produk Cross yang beredar di pasaran Tanah Air.
Dengan upayanya tahun ini masuk ke pasar ponsel pintar, bisa jadi tingkat pengapalan dan tentu saja penjualan Cross meningkat tahun depan.

3. Samsung

Raksasa teknologi Korea Selatan ini sangat terbantu dengan popularitas ponsel pintar berbasis Android. Produk-produk mereka, seperti seri Galaxy diterima konsumen Indonesia. Otomatis, dari sisi jumlah pengiriman produk, mereka pemimpin pasar untuk segmen ponsel pintar.
Namun tahun ini, ada peningkatan pengapalan produk untuk ponsel pintar yang terjangkau. Menurut analisis IDC, hal ini mengindikasikan Samsung pada triwulan IV dan tahun depan coba semakin meraup pasar kelas menengah yang berpendapatan sedang.
Hingga Agustus 2012, tingkat pengapalan tertinggi dari Samsung adalah ponsel pintar dengan harga di kisaran Rp 2 juta.

4. MITO

Ponsel lokal ini berada tepat di belakang Cross. Mereka juga menawarkan fitur yang diminati kelas menengah ke bawah, yaitu speaker dan bentuk lucu, serta tentu saja kemampuan mengakses jejaring sosial.
Dalam catatan IDC, pada triwulan III 2012, MITO meningkatkan pengapalan produk untuk ponsel murahnya. Peningkatan itu sebesar 44 persen dibanding triwulan yang sama tahun lalu.
Dari pantauan IDC, pasokan yang besar itu buat memenuhi permintaan yang sangat tinggi dari Indonesia timur, seperti Makassar, Flores, dan Papua Barat. MITO rupanya berjaya di daerah-daerah itu.

5. BlackBerry

Ponsel ini masih menjadi salah satu raja ponsel pintar di Indonesia, namun kini Research In Motion, produsen BlackBerry, harus pontang-panting mempertahankan konsumennya. Apalagi Samsung berhasil menggerus secara signifikan pasar mereka dari konsumen kelas menengah.
Sempat limbung sampai triwulan II, pada triwulan III tahun ini pengapalan BlackBerry tercatat kembali meningkat. Peningkatan penawaran ini kabarnya didorong kemampuan jaringan distributor yang bagus dalam menggaet konsumen.
Tapi karena pamor sistem operasi Android tidak tertahan lagi, sementara konsumen atas memilih produk Apple, pabrikan asal Kanada ini diramalkan sulit mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar