Entri Populer

Kamis, 22 November 2012

Ahok: 2020 Jakarta bebas dari kampung kumuh

R.K Community - Pertemuan dengan Real Estate Indonesia dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tadi siang membahas mengenai keinginan Jokowi-Basuki agar Ibu kota bebas kampung kumuh tahun 2020 nanti. Sehingga hal ini dibutuhkan kerjasama terutama dalam pembebasan tanah.

"Dengan REI kita bilang kita ingin 2020 Jakarta sudah bebas dari kampung kumuh, nah makanya kita bilang dengan REI anda harus bekerja sama dengan kita, kalau kerjasama dengan kita pun mana lahan yang anda tidak bisa beli," jelas Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (22/11).

Ahok menyebut dirinya tidak akan menggusur warga dari kampung kumuh. Kampung kumuh justru akan dibangun dengan anggaran dari Pemprov.

"Orang-orang kumuhnya itu tidak diusir, nah itu yang kita sampaikan," katanya.

Menurut Ahok, jika pihak REI tidak mau melakukan membeli tanah di kampung kumuh maka Pemprov yang akan membeli. Atau sistem gotong royong, yakni pihak REI beli dan Pemprov juga beli.

"Mana yang kumuh kita ubah nanti kan 40 persen jadi ruang terbuka hijau 60 persen jadi apartemen terpadu tadi, kita konsepnya seperti itu," jelasnya.

Nantinya REI diminta untuk menghitung berapa biaya untuk membangun apartemen sederhana terpadu di atas lahan yang telah ditetapkan oleh Pemprov DKI. Selanjutnya, atas permintaan Gubernur, nantinya akan dilakukan kajian terhadap seluruh perusahaan real estate pengembang di Indonesia.

"Nanti kenapa seluruh taman kita mereka yang bangun dan pelihara pak Gubernur maksudnya seperti itu. Sehingga seluruh biaya taman yang sekitar Rp 500 miliar bisa kita hemat," terangnya.

Ahok mencontohkan seperti taman air mancur Bundaran HI seharusnya dibangun dan dipelihara oleh swasta, sehingga dapat berhemat Rp 8 miliar. Nantinya, akan diserahkan kepada pengembang untuk dirawat dan diurus.

"Nah itu akan dibicarakan ke mereka berarti nanti akan ada kerja sama dengan mereka," katanya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini memastikan akan bekerjasama dengan semua pihak tak terkecuali pihak swasta. Namun, kerjasama ini harus dilihat terlebih dahulu dalam bentuk apa.

"Harus dilihat dulu dalam bentuk apa dulu. Kalau kong kali kong, ngembat kasus vasum ya enggak boleh," ucapnya sembari tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar