Dalam pandangan IDC, sektor TI masih akan digairahkan sektor telepon seluler (ponsel), khususnya ponsel pintar. Di sisi lain segmen komputer tablet dan komputer jinjing (notebook) tetap tumbuh, walau tidak sekencang smartphone.
Hal ini didukung oleh karakteristik konsumen Indonesia yang menyukai teknologi praktis dan bisa digunakan untuk berjejaring melalui Internet. Ponsel menawarkan fungsi dasar tersebut, sehingga penjualannya diprediksi mengalahkan gadget lainnya.
Selain itu, performa ponsel pintar untuk mengakses Internet bakal semakin kencang setelah optimalisasi kanal 3G dicanangkan pemerintah. Kabarnya setiap provider bakal segera memigrasikan layanan ke sistem pita lebar tersebut, minimal akhir tahun depan. Hal ini dipercaya IDC bakal merangsang konsumen membeli ponsel pintar dari pelbagai jenis.
Berikut ringkasan prediksi lima tren gadget untuk 2013, berdasarkan riset IDC:
1. Tablet PC lokal akan semakin mendominasi
Walau komputer tablet identik dengan merek iPad buatan Apple
Inc, tidak dinyana, selama 2012 produsen lokal malah merajai pasar.
Analis IDC Indonesia Deddie Sionader menyatakan merek lokal seperti
MITO, CYRUS, dan EMO mencatatkan pengapalan lebih tinggi dari iPad seri
berapa pun.
Hal ini terjadi karena tablet bagi konsumen Indonesia dimanfaatkan tidak untuk bekerja, melainkan untuk hiburan, seperti bermain game. Karena itu, konsumen menengah tidak ambil pusing bila kualitas tablet lokal jauh di bawah produk buatan Apple.
Tahun depan, Deddie menilai produk lokal akan semakin merajai karena mereka berani mengapalkan lebih banyak varian tablet PC. Tawaran harga terjangkau akan mendorong masyarakat membeli komputer tablet.
"Untuk 2013, pengapalan tablet bakal mencapai 2 juta unit, mayoritas dari merek lokal, dan pertumbuhannya mencapai 42 persen," ujarnya, dalam diskusi di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Hal ini terjadi karena tablet bagi konsumen Indonesia dimanfaatkan tidak untuk bekerja, melainkan untuk hiburan, seperti bermain game. Karena itu, konsumen menengah tidak ambil pusing bila kualitas tablet lokal jauh di bawah produk buatan Apple.
Tahun depan, Deddie menilai produk lokal akan semakin merajai karena mereka berani mengapalkan lebih banyak varian tablet PC. Tawaran harga terjangkau akan mendorong masyarakat membeli komputer tablet.
"Untuk 2013, pengapalan tablet bakal mencapai 2 juta unit, mayoritas dari merek lokal, dan pertumbuhannya mencapai 42 persen," ujarnya, dalam diskusi di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
2. Pemenang Android vs BlackBerry ditentukan harga
Pasar ponsel pintar diprediksi sebagai yang paling bergairah
tahun depan. Dari banyak pilihan, IDC meramalkan persaingan paling
ketat bakal terjadi antara dua sistem operasi: Android dan BlackBerry.
Darwin Lie dari IDC menyebutkan, iOs dan sistem operasi lain memang harus minggir terlebih dulu, karena konsumen Indonesia mementingkan harga. Peluang terbesar ada di tangan Android dan Samsung, asal banyak tersedia produk berharga di bawah Rp 3 juta.
"Untuk smartphone yang bisa duel, yang harganya 2 jutaan, produk dengan rentang harga tersebut akan banyak masuk triwulan II 2013," ujarnya memprediksi.
Darwin Lie dari IDC menyebutkan, iOs dan sistem operasi lain memang harus minggir terlebih dulu, karena konsumen Indonesia mementingkan harga. Peluang terbesar ada di tangan Android dan Samsung, asal banyak tersedia produk berharga di bawah Rp 3 juta.
"Untuk smartphone yang bisa duel, yang harganya 2 jutaan, produk dengan rentang harga tersebut akan banyak masuk triwulan II 2013," ujarnya memprediksi.
3. BlackBerry 10 belum tentu laris
Salah satu senjata rahasia Research In Motion (RIM) sebagai
produsen BlackBerry untuk tetap menguasai pasar ponsel pintar Indonesia
adalah meluncurkan BlackBerry 10 tahun depan. IDC memandang RIM tidak
usah berharap terlalu banyak, sebab harga BlackBerry 10 kelewat tinggi,
kabarnya di atas Rp 6 juta.
Konsumen Indonesia tidak lagi mendewakan BlackBerry seperti setahun lalu, apalagi kualitas ponsel Android semakin baik dari hari ke hari. "BB 10 bisa laku karena ada pasarnya. Cuman harganya terlalu tinggi, sehingga penyerapan pasarnya akan lebih pelan" ujar Darwin Lie dari IDC.
Sebaliknya, bagi Darwin, tambang uang RIM tetaplah seri lama, karena mayoritas konsumen Tanah Air sebetulnya hanya mementingkan fasilitas BBM dan push e-mail. "Buat RIM sebetulnya yang penjualannya tinggi tetap seri 9220 dan 9320," ungkapnya.
Konsumen Indonesia tidak lagi mendewakan BlackBerry seperti setahun lalu, apalagi kualitas ponsel Android semakin baik dari hari ke hari. "BB 10 bisa laku karena ada pasarnya. Cuman harganya terlalu tinggi, sehingga penyerapan pasarnya akan lebih pelan" ujar Darwin Lie dari IDC.
Sebaliknya, bagi Darwin, tambang uang RIM tetaplah seri lama, karena mayoritas konsumen Tanah Air sebetulnya hanya mementingkan fasilitas BBM dan push e-mail. "Buat RIM sebetulnya yang penjualannya tinggi tetap seri 9220 dan 9320," ungkapnya.
4. Power Notebook bakal jadi idola
IDC memperkirakan era kejayaan netbook bakal meluruh tahun
depan. Dari pengapalan tahun ini, porsi netbook hanya 40 persen saja.
Deddie Sionader dari IDC meramalkan konsumen akan kembali ke notebook.
Tapi bukan sekadar notebook, melainkan jenis-jenis power notebook, yaitu
laptop 11 inchi dengan prosesor kelas PC seperti AMD dan Celeron.
Deddie menilai perubahan tren terjadi lantaran konsumen laptop semakin menyempit ke pekerja profesional. Pengguna yang dulu menggunakan laptop untuk hiburan sebagian tersedot ke tablet. Selain itu, terbukti prosesor Atom yang digunakan mayoritas netbook tidak mumpuni buat menonton film, browsing, ataupun mengolah gambar. "Notebook power tahun depan akan dicari, bukan lagi atom, kisaran permintaan (notebook power) sekitar 200.000 unit per bulan," cetusnya.
Deddie menilai perubahan tren terjadi lantaran konsumen laptop semakin menyempit ke pekerja profesional. Pengguna yang dulu menggunakan laptop untuk hiburan sebagian tersedot ke tablet. Selain itu, terbukti prosesor Atom yang digunakan mayoritas netbook tidak mumpuni buat menonton film, browsing, ataupun mengolah gambar. "Notebook power tahun depan akan dicari, bukan lagi atom, kisaran permintaan (notebook power) sekitar 200.000 unit per bulan," cetusnya.
5. Windows Phone hanya jadi penggembira
Salah satu produk yang banyak dibicarakan penggila gadget
adalah Windows Phone. Bagi Darwin Lie, nasib produk ini sama dengan
BlackBerry 10. Ramai di media namun tidak akan hebat dalam penjualan
karena konon harganya lebih dari Rp 5 juta.
Lagi-lagi, harga gadget jadi penentu di pasar Tanah Air. "Indonesia itu pasar high end ada, tapi bisa dihitung, ga lebih dari 100 ribu unit untuk harga Rp 7 jutaan. Permintaannya saja turun naik. Windows Phone kalau di atas Rp 5 juta tidak akan booming," ungkap Darwin.Â
Selain itu, meski Windows menawarkan kecanggihan sistem operasi dan kualitas perangkat keras (hardware), hal itu hanya menarik bagi konsumen di Amerika Utara dan Eropa.
Di Indonesia, selain harga, faktor pembelian sebuah gadget lebih ke gengsi dan fungsi lainnya, seperti hiburan. "Pasar smartphone kita itu 16 persen yang membeli karena hardware oriented," cetusnya.
Lagi-lagi, harga gadget jadi penentu di pasar Tanah Air. "Indonesia itu pasar high end ada, tapi bisa dihitung, ga lebih dari 100 ribu unit untuk harga Rp 7 jutaan. Permintaannya saja turun naik. Windows Phone kalau di atas Rp 5 juta tidak akan booming," ungkap Darwin.Â
Selain itu, meski Windows menawarkan kecanggihan sistem operasi dan kualitas perangkat keras (hardware), hal itu hanya menarik bagi konsumen di Amerika Utara dan Eropa.
Di Indonesia, selain harga, faktor pembelian sebuah gadget lebih ke gengsi dan fungsi lainnya, seperti hiburan. "Pasar smartphone kita itu 16 persen yang membeli karena hardware oriented," cetusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar