Jelang 100 hari kinerjanya pada 22 Januari nanti, sanjungan penuh harapan selalu ditujukan pada Jokowi. Apa yang dia lakukan selalu dipuja-puji dan dianggap gebrakan baru, meski di pemerintahan sebelumnya hal itu pernah terjadi.
Yang membedakan Jokowi dengan gubernur terdahulu adalah cara kerjanya. Dia tak segan langsung ke lokasi permasalahan. Di tambah lagi, soroton media yang tak henti-hentinya.
Mantan wali kota Solo ini berusaha menjadi pendengar yang budiman terhadap keluhan warga. Sebisa mungkin Jokowi menanggapi dengan senyum dan berjanji segera menindak lanjuti.
Berikut ini gaya kerja jitu Jokowi yang membuatnya beda dari gubernur sebelumnya:
1. Unggah rapat ke Youtube
Jokowi ingin pemerintahannya berjalan transparan. Dia tak mau lagi membiasakan anak buahnya menikmati anggaran tanpa hasil yang jelas.
Dia berinisiatif semua rapat direkam kemudian diunggah ke situs video Youtube. Dengan begitu, warga dapat melihat langsung apa yang menjadi pembahasan dan berapa sesungguhnya biaya yang dibutuhkan.
Dia berinisiatif semua rapat direkam kemudian diunggah ke situs video Youtube. Dengan begitu, warga dapat melihat langsung apa yang menjadi pembahasan dan berapa sesungguhnya biaya yang dibutuhkan.
2. Masuk gorong-gorong
Sebelum puncak banjir melanda Jakarta, ruas jalan protokol
Sudirman-Thamrin sempat terendam banjir. Untuk melihat kondisi drainase,
Jokowi langsung ke lokasi.
Bukan sekadar melihat dari permukaan, Jokowi nekat masuk ke dalam gorong-gorong. Dia tak terlihat canggung dan segan meski dia masih berseragam dinas.
sumber: merdeka.com
Bukan sekadar melihat dari permukaan, Jokowi nekat masuk ke dalam gorong-gorong. Dia tak terlihat canggung dan segan meski dia masih berseragam dinas.
3. Public hearing
Jokowi tak ingin mengambil keputusan sepihak ketika membangun Jakarta. Sebab, bagi Jokowi, Jakarta bukan hanya miliknya tapi punya jutaan warga.
Oleh karena itu, setiap proyek yang mengundang penolakan, Jokowi langsung merespons dengan mengajak warga, pengamat dan pihak terkait melakukan dengar pendapat. Apa-apa yang dikemukakan saat itu, akan dia jadikan pertimbangan apakah proyek ini perlu dilanjutkan atau dihentikan.
Sekadar diketahui, sejak dilantik Jokowi sudah dua kali mengadakan rapat dengar pendapat dengan publik. Pertama untuk membahas pembangunan proyek MRT dan Selasa (16/1) kemarin untuk proyek enam ruas jalan tol. Dalam waktu dekat, Jokowi juga akan mengadakan public hearing pembangunan Monorail.
Oleh karena itu, setiap proyek yang mengundang penolakan, Jokowi langsung merespons dengan mengajak warga, pengamat dan pihak terkait melakukan dengar pendapat. Apa-apa yang dikemukakan saat itu, akan dia jadikan pertimbangan apakah proyek ini perlu dilanjutkan atau dihentikan.
Sekadar diketahui, sejak dilantik Jokowi sudah dua kali mengadakan rapat dengar pendapat dengan publik. Pertama untuk membahas pembangunan proyek MRT dan Selasa (16/1) kemarin untuk proyek enam ruas jalan tol. Dalam waktu dekat, Jokowi juga akan mengadakan public hearing pembangunan Monorail.
4. Makan di warteg dan belanja di kaki lima
Meski menjadi seorang pejabat, Jokowi terbiasa tetap ingin hidup merakyat. Hal itu bisa terlihat dari cara dia berpenampilan setiap harinya.
Contoh lainnya, Jokowi pernah makan di warteg. Bahkan pernah suatu hari, usai salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Jokowi tak segan membeli dagangan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitarnya.
Suatu hari, gantian Jokowi yang menyapa wartawan foto. Dia mendatangi sebuah warung di belakang Pospol Subsektor Bundaran Hotel Indonesia.
Di sana, dia berbincangan sekitar 15 menit sambil menyeruput secangkir kopi.
Contoh lainnya, Jokowi pernah makan di warteg. Bahkan pernah suatu hari, usai salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Jokowi tak segan membeli dagangan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitarnya.
5. Datangi tempat wartawan nongkrong
Jokowi cukup bersahabat dengan media. Selelah apapun, dia selalu menjawab pertanyaan wartawan yang membuntutinya saban hari sejak pagi sampai malam.Suatu hari, gantian Jokowi yang menyapa wartawan foto. Dia mendatangi sebuah warung di belakang Pospol Subsektor Bundaran Hotel Indonesia.
Di sana, dia berbincangan sekitar 15 menit sambil menyeruput secangkir kopi.
sumber: merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar