Entri Populer

Rabu, 12 Desember 2012

5 Tips sukses Jokowi untuk pengusaha


5 Tips sukses Jokowi untuk pengusaha 
 
Sebelum menjadi wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta, Jokowi adalah seorang pengusaha mebel kayu. Setelah menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985, tidak lantas menjadi pengusaha mebel meneruskan bisnis keluarganya. Jokowi sempat bekerja di sebuah BUMN di Aceh selama 1,5 tahun.

Ketika merasa jenuh, Jokowi memutuskan berhenti bekerja dari BUMN dan merintis bisnis mebel di Solo. Karena minimnya modal, Jokowi pun harus pinjam uang ke bank. Agunannya, sertifikat tanah milik orangtua.

Saking seringnya tidur di pabrik Jokowi juga hampir tak pernah membimbing anak belajar atau membantu mengerjakan PR-nya. Namun bukan berarti Jokowi melepas anaknya begitu aja. Jokowi mengaku masih melakukan antar-jemput anak ke sekolah. Selama itu pula istrinya Iriana menemani dirinya jatuh bangun merintis bisnis. Jokowi pun sukses dalam berbisnis.

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi kerap memberi pesan dan tips kepada para pengusaha. Berikut lima tips sukses Jokowi.

1. Jangan membunuh yang kecil

Jokowi meminta kepada setiap entrepreneur harus bisa menjadi sinar dan cahaya bagi setiap orang di kanan kirinya, khususnya bagi pengusaha kecil. Seorang entrepreneur juga harus bisa menjadi mitra yang baik.

"Saya titip, jadilah entreprenuer yang bisa kasih sinar ke pengusaha kecil. Bukan malah mencaplok, bukan malah membunuh yang kecil," kata Jokowi, Sabtu (10/11).
 

2. Berani spekulasi

Jokowi mengatakan, jadi seorang entreprenuer juga harus bisa jadi pahlawan.

"Kalau punya bisnis, jadilah pahlawan untuk diri sendiri. Pertarungan harus dimenangkan oleh kita. Harus punya spirit. Bisa jadi pahlawan diri sendiri, lingkungan, kota, dan negara," katanya.

Kepada para entreprenuer, Jokowi berpesan, untuk memulai suatu bisnis, harus berani berspekulasi. "Tapi tetap harus ada kalkulasi. Harus dihitung," tukasnya di Jakarta, Sabtu (10/11).
 

3. Kerja keras

Dengan optimisme yang tinggi, Jokowi memulai usahanya. Selain optimistis, Jokowi juga tipe orang yang suka kerja keras.

Dalam kesempatan berbincang dengan merdeka.com, Jokowi mengungkapkan, cukup lama dia memulai usahanya tersebut, bahkan hingga sembilan tahun lebih, tak menemukan keberhasilan. "Saya dulu nggak punya tempat, sewa saja masih mulai terbuat dari gedheg (anyaman bambu,)" ujar Jokowi.

Waktu itu Jokowi hanya punya tiga pembantu, sehingga mulai dari masah kayu hingga membuat konstruksi dan nyemprot mebel dilakukan sendiri. "Tak hanya memproduksi, bahkan untuk urusan marketing pun melakukan sendiri," ujarnya.

Jokowi mengaku sering bekerja melebihi jam kerja anak buahnya. "Kalau cuma tidur pabrik itu biasa," ujarnya.
 

4. Rukun

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta pengusaha-pengusaha muda Indonesia khususnya di wilayah Jakarta agar rukun.

"Yang rukun lah," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (11/12).

Jokowi mengusulkan agar sesama pengusaha di Jakarta tergabung dalam satu kesatuan konsorsium. Permintaan Jokowi ini bukan tanpa sebab. Alasan utamanya adalah jika ada proyek supaya tidak diambil alih oleh pihak asing.

"Kalau ada proyek yang besar, nggak bisa ditangani sendiri, konsorsium aja antar teman, yang rukun lah, kalau yang muda-muda ini nggak rukun, nggak bersatu, nggak buat konsorsium bareng-bareng, ya di ambil sama asing," jelas Jokowi.

5. Cek produk secara detil

Jokowi mengatakan sebelum menjabat sebagai eksekutif, atau masih kerja sebagai pengusaha mebel. Jokowi selalu melakukan pekerjaan secara detail, yakni mengecek proses pembuatan mebel hingga pengepakan untuk dikirimkan.

"Kan waktu di mebel kayu dulu sampai jam 12 malam saya cek satu-satu dari proses awal hingga finishing," jelas dia, Jumat (26/10) malam..

Dia mengaku tidak suka duduk di dalam ruangan hanya menunggu laporan. Tetapi akan lebih efektif jika mengetahui langsung kondisi sebenarnya di lapangan.

"Saya enggak suka duduk di dalam terus nunggu laporan dan tanda tangan, kalau di lapangan kan akan lebih kebuka dan tahu bagaimana," jelas dia.

Jokowi pun mengatakan jika terjun langsung ke lapangan akan memperoleh banyak informasi ke warga, dibanding dirinya berada di kantor.

"Kalau di lapangan kan akan dapat banyak berita, kalau di dalam paling sedikit," kata dia.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar