Entri Populer

Jumat, 21 September 2012

Jokowi, dari Tukang Kayu hingga Calon Gubernur

R.K Community - Siapa yang tak kenal dengan Ir Joko Widodo? Pria yang akrab disapa Jokowi itu berhasil menarik perhatian warga Jakarta, bahkan Indonesia, atas pencalonannya menjadi gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2012. Tak hanya pencalonannya, rakyat juga tertarik atas karakter Jokowi yang terkesan lugu dan sederhana. Namun, siapa yang menyangka Jokowi sejak semula berniat menjadi pemimpin sebuah kota. Bahkan, tidak pula bagi ibundanya, Sudjiatmi Notomiatdjo.

Menurut Sudjiatmi, putra sulung dari empat bersaudara tersebut semula ingin menjadi pengusaha di bidang kayu. Rupanya takdir berkata lain. Kini Jokowi hampir pasti menjadi orang nomor satu di Jakarta. "Pertama saya tidak menyangka. Cita-citanya cuma mau jadi pengusaha kayu. Masuk kuliahnya, kan, juga Fakultas Kehutanan di UGM," ujar sang ibunda kepada Kompas.com beberapa saat lalu, sebelum pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI.

Menurut Sudjiatmi, sifat kepemimpinan Jokowi memang berasal dari kakek almarhum suaminya, ayah Jokowi. Bayangkan saja, lebih dari 40 tahun sang kakek buyut memimpin sebuah desa di kampung halamannya. Bahkan, jabatan itu pun dipegang hingga sang kakek buyut itu wafat.

Sementara semasa kecil, Jokowi, memiliki tingkat kenakalan yang wajar. Dia dikenal mudah bergaul dengan siapa saja. Apalagi hobinya yang suka mendaki gunung membuat Jokowi kecil memiliki banyak teman dari berbagai golongan, hingga ia terjun di berbagai organisasi seperti OSIS dan sebagainya.

Dari segi nilai akademis, Jokowi dapat dikatakan memiliki kecerdasan rata-rata anak usia pada umumnya. Sudjiatmi ingat betul kekecewaan Jokowi selepas SMP karena gagal masuk SMA Negeri 1 Surakarta.Akhirnya mau tak mau Jokowi remaja masuk SMA Negeri 6 Surakarta.

Namun, kekecewaan itu tak berlangsung lama setelah Jokowi masuk ke Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Kini kisah kecil hingga remaja putranya itu menjadi kenangan berharga untuk menjadi peringatan kepada sang anak akan tanggung jawabnya kepada masyarakat banyak, apalagi jika terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta. Ia pun berharap Jokowi tak layaknya pejabat seperti pada umumnya.

"Orangtua nggak kepengin anaknya neko-neko. Itu yang saya nggak suka. Nanti kalau sudah jadi, harus jujur ikhlas, ya sudah, orangtua sudah senang," ujarnya.

Menurut Sudjiati, segala nasihatnya telah dilakukan putranya yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, silam, semasa memimpin Solo. Terbukti, di bawah kepemimpinannya, Solo dikatakan menjadi spirit of Java bagi masyarakat domestik dan mancanegara. Sudjiatmi berharap tak boleh berubah ketika Jokowi memimpin Jakarta. "Apa pun pekerjaannya, kalau sudah jujur, kerja keras, dan ikhlas lahir batin sudah cukup," ujarnya.

Sumber: Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar