Entri Populer

Senin, 21 Agustus 2017

Risiko Mengenakan Sepatu Hak Tinggi

Jakarta, Raja Jurnal - Perlu Kita Ketahui, Mengenakan sepatu berhak tinggi membuat tubuh berada pada postur yang tidak normal. Keadaan ini dapat memberi tekanan dan postur yang berisiko menyebabkan cedera pada lutut, kaki, dan punggung. Kenali risiko apa saja yang dapat terjadi jika sering menggunakan sepatu hak tinggi.

Sepatu hak tinggi memberikan tekanan berlebihan pada telapak kaki bagian depan (bola kaki depan) dan membuat beban tubuh bertumpu hanya kepada bagian tertentu agar keseimbangan tubuh tetap terjaga. Dalam jangka panjang, kondisi ini berisiko menimbulkan perubahan postur tubuh yang berujung pada munculnya berbagai gangguan tubuh.

Happy mid adult woman trying high heels in footwear store

Perubahan Postur Saat Mengenakan Sepatu Hak Tinggi

Mengenakan sepatu berhak tinggi membuat tubuh harus menyesuaikan postur untuk menjaga keseimbangan. Beban tubuh Anda pun ikut bergeser ke arah depan menyebabkan kaki harus menumpu tambahan beban tubuh sebesar 20 persen. Tubuh bagian bawah yang condong ke depan, yaitu pinggul dan lutut, membuat tubuh atau punggung bagian atas harus lebih condong ke belakang. Demikian juga ketika berjalan dengan mengenakan sepatu hak tinggi, otot-otot pinggul dan lutut yang berperan besar dalam setiap pergerakan kaki Anda, akan bekerja lebih keras lagi. Posisi ini juga membuat lutut mendapat tekanan lebih besar.Di samping membatasi pergerakan dan tenaga dari sendi pergelangan kaki, sepatu hak tinggi juga membuat lutut tetap bengkok ketika berjalan.

Risiko di Balik Sepatu Hak Tinggi

Dalam jangka panjang, perubahan postur-postur tubuh di atas mendatangkan risiko beberapa penyakit berikut ini.

Osteoartritis

Tekanan pada lutut akibat penggunaan sepatu hak tinggi bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya osteoarthritis. Kondisi ini terjadi karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi yang mengakibatkan peradangan dan rasa nyeri.

Achilles tendinitis

Tendon Achilles adalah jaringan ikat yang berperan penting pada pergerakan kaki ketika berjalan. Pemakaian hak tinggi secara terus-menerus dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan peradangan pada tendon ini dan menyebabkan tendinitis. Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan pada tendon Achilles atau jaringan ikat yang menghubungkan otot betis di kaki bawah bagian belakang ke tulang tumit. Selain otot betis yang terasa menegang saat meregangkan kaki, penyakit ini ditandai dengan nyeri dan bengkak pada tumit ketika Anda berjalan. Jika sering terkena radang atau cedera, tendon Achilles akan berisiko robek. Kondisi ini akan membuat Anda tidak dapat berjalan.

Metatarsalgia

Sepatu dengan hak yang tinggi dan runcing mendatangkan tekanan berlebihan pada telapak kaki bagian depan atau tepat di bawah jari kaki Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit akut pada area tersebut yang jika tidak segera ditangani akan terasa dalam jangka panjang atau bahkan menyebabkan keretakan pada tulang kaki.

Siatika

Pertambahan beban pada jari-jari kaki membuat tubuh Anda condong ke depan saat berdiri dan berjalan. Akibatnya, terjadi tekanan berlebihan pada lutut, pinggul, dan punggung bagian bawah. Perubahan postur itulah yang  menyebabkan skiatika, yaitu kondisi saat saraf skiatik terjepit dan menyebabkan nyeri, serta mati rasa hingga pada kaki bagian bawah. Jika selain gejala tersebut terdapat gejala lain, seperti kesulitan mengendalikan berkemih atau BAB dan kelemahan pada kaki, maka Anda perlu segera berobat ke dokter untuk mencegah komplikasi berlanjut.

Plantar fasciitis

Beberapa wanita yang mengenakan sepatu berhak tinggi sering mengalami pemendekan tendon Achilles akibat tumit yang meninggi. Padahal tendon ini didesain untuk dapat bergerak secara fleksibel. Kondisi ini memicu terjadinya plantar fasciitis, yaitu peradangan dan nyeri pada plantar fascia (jaringan tebal di bagian bawah kaki yang menghubungkan tulang tumit ke jari kaki).

Bengkoknya jari kaki 

Tekanan secara terus-menerus pada telapak kaki bagian depan akibat penggunaan sepatu hak tinggi, terutama yang berujung lancip atau yang ukurannya terlalu kecil dapat mengakibatkan kelainan bentuk kaki seperti berikut ini.
  • Hammer toes: kondisi saat tiga jari kaki paling tengah menjadi bengkok.
  • Bunion: benjolan tulang pada sendi di pangkal jempol kaki.
Fraktur halus 

Sepatu dengan hak yang sangat tinggi dapat menekan tulang telapak dan jari-jari kaki serta saraf-saraf di sekelilingnya. Tekanan secara terus-menerus pada tulang-tulang ini dapat berisiko memicu keretakan atau fraktur halus.

Pergelangan kaki keseleo

Stiletto atau sepatu dengan hak tinggi dan lancip adalah yang paling berisiko menyebabkan cedera. Berat tubuh yang bertumpu hanya pada dua ujung lancip tersebut membuat Anda berisiko tinggi untuk jatuh dan mengalami keseleo, terutama pada permukaan lantai atau jalan yang licin.

Sakit punggung bagian bawah

Mengenakan sepatu hak tinggi dapat mengubah bentuk tulang belakang dan menyebabkan sakit punggung bagian bawah karena otot punggung yang meregang atau saraf yang terjepit.
Pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang dengan foto Rontgen, Magnetic Resonance Imaging (MRI), atau USG dapat digunakan untuk mendeteksi jenis penyakit atau cedera yang terjadi karena pemakaian sepatu hak tinggi.

Tetap Sehat dengan Sepatu Hak Tinggi

Mengingat banyaknya risiko yang mungkin terjadi, apakah Anda harus berhenti menggunakan sepatu hak tinggi sama sekali? Tidak perlu, karena ada beberapa langkah yang dapat ditempuh agar tetap dapat tampil bergaya sekaligus tetap menjaga kesehatan kaki.
  • Jika Anda menggunakan sepatu hak tinggi tiap hari, misalnya untuk bekerja, sebaiknya pilih yang tingginya tidak lebih dari 2-3 cm. Bawa serta alas kaki datar untuk dikenakan saat istirahat kerja atau dalam perjalanan berangkat atau pulang.
  • Selingi penggunaan sepatu hak tinggi dengan sepatu yang lebih nyaman, misalnya sepatu kets, yang membuat kaki dapat bergerak secara alami dan leluasa.
  • Kenakan sepatu dengan hak paling tinggi hanya sesekali pada acara-acara khusus, seperti pesta.
  • Hindari memilih sepatu hak tinggi dengan ujung lancip atau ukuran yang terlalu kecil. Selain itu, daripada stiletto, lebih baik pilih sepatu dengan hak berpenampang lebih lebar.
  • Lakukan peregangan kaki tiap hari untuk melemaskan otot betis hingga jari-jari kaki.
Selektif dalam memilih sepatu hak tinggi dan memerhatikan waktu penggunaannya dapat membuat Anda tampil percaya diri namun juga terhindar dari risiko cedera dan penyakit. Apabila Anda mengalami keluhan seperti nyeri kaki atau punggung bawah yang berat, jalan terpincang-pincang atau postur tubuh berubah saat berjalan, kesemutan atau mati rasa pada kaki, kaki terasa lemah digerakkan, atau terdapat keluhan sulit BAB atau BAK akibat penggunaan sepatu hak tinggi berlebihan, itu tandanya Anda perlu segera mendapat pemeriksaan dan pengobatan dari dokter.

Sumber: http://www.alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar