R.K Community -
Beberapa saat lalu, di internet beredar kabar mengenai pendapat Dr.
Hiromi Shinya dalam bukunya yang berjudul The Miracle of Enzyme bahwa
susu sapi berbahaya bagi kesehatan. Wah, pasti bingung kan, Ladies?
Selama ini kita sering dianjurkan untuk minum susu sapi agar tumbuh
sehat dan kuat. Kok tiba-tiba susu jadi dianggap membahayakan kesehatan?
Kabarnya
protein dalam susu sapi mengandung 80% kasein yang sulit dicerna
lambung. Wanita hamil yang mengonsumsi susu sapi juga beresiko membuat
anak-anak mudah terkena alergi dalam masa pertumbuhan. Isu yang juga
muncul dalam kontroversi pendapat Dr. Hiromi Shinya tersebut adalah
sauran pencernaan beresiko menjadi terganggu dan rusak akibat minum susu
secara berkepanjangan. Jadi, apakah hal tersebut benar?
Susu sapi
memang terkenal mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Namun
dilansir dari penulis buku ‘Mitos dan Fakta Kesehatan’, Erikar Lebang,
struktur molekul susu sapi tidak cocok bagi manusia. Saat kecil, kita
memang mengonsumsi ASI eksklusif yang tinggi laktosa, namun kandungan
protein dan lemaknya rendah, sehingga masih cocok dengan pencernaan dan
kebutuhan tubuh kita semasa bayi.
Sedangkan susu sapi, memiliki
kandungan tinggi Lactosa, lemak dan protein. Kombinasi ini membuat susu
akan menyulitkan pencernaan. Lebih lanjut disebutkan bahwa ketika kita
tumbuh dewasa, sebenarnya kita tidak terlalu membutuhkan susu, karena
susu sapi pada umumnya mengandung kalsium tinggi namun kurang diimbangi
dengan kandungan magnesium yang cukup. Padahal kalsium susu membutuhkan
mineral pendamping untuk bisa dimanfaatkan secara optimal bagi tulang.
Lalu,
bagaimana dengan sumber kalsium untuk kebutuhan sehari-hari kalau tidak
minum susu? Erikar Lebang menyarankan untuk mengonsumsi sayuran dan
buah yang jauh lebih ramah dan mudah diurai oleh pencernaan. Susu
bukanlah satu-satunya sumber kalsium, kita bisa memperoleh berbagai
sumber kalsium dari sayur dan buah seperti brokoli, bayam, mangga,
alpukat, dan sebagainya. Memang ya, Ladies, mengonsumsi buah dan sayur
umumnya lebih minim resiko alergi, bahkan membuat kita lebih sehat
asalkan disajikan secara benar dan higienis.
Sayuran dan buah
tersebut dapat dikonsumsi dengan mengombinasikan penyajiannya, misalnya
dengan menjadikan buah potong, jus dan sajian makanan segar lainnya.
Bagi ibu hamil, bila ingin meminimalisir resiko alergi pada anak,
dianjurkan mengganti susu ibu hamil dengan konsumsi buah dan sayur.
Untuk cegah dan menanggulangi osteoporosis pun, lebih disarankan hal
yang sama.
Nah, apakah Anda berniat mengikuti saran sehat ini,
Ladies? Hal ini memang masih menjadi spekulasi di berbagai sumber
referensi kesehatan. Para ahli kesehatan pun menyarankan masyarakat agar
lebih jeli dan tidak berpedoman pada satu sumber informasi saja. Namun
tidak ada salahnya mencoba untuk mengganti susu dengan sayur dan buah
karena memang kedua sumber makanan alami tersebut baik dikonsumsi
sehari-hari. Dan bila Anda memang merasakan khasiatnya, Anda bisa
mewariskannya pada anak cucu nanti. Selamat mencoba dan stay health,
Ladies.