R.K Community- Sejumlah pedagang Warung Tegal (Warteg) mendeklarasikan dukungan
kepada pasangan cagub/cawagub DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi)-Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI putaran kedua.
”Kami memilih pemimpin yang mau melindungi pedagang kecil
seperti kami. Bukan pemimpin yang mau mencekik leher rakyat lewat
pengenaan pajak untuk warteg,” kata Pendiri dan Penasihat Koperasi
Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni, dalam keterangan tertulisnya
kepada Okezone, Senin (13/8/2012).
Deklarasi tersebut sebelumnya digelar di kediaman Ustad
Analta Amier di bilangan Kalibata Indah, Jakarta Selatan, Minggu 12
Agustus lalu. Sembari membentangkan spanduk bertuliskan Kowansara
alias Komunitas Warteg Anti-SARA, mereka terang-terangan menyebut
pasangan jawara pilkada putaran pertama itu sebagai pemimpin yang nyata
berpihak kepada rakyat.
Deklarasi dibacakan langsung di depan cawagub Ahok, yang hadir dalam acara silaturahim dan buka puasa bersama itu.
Menurut Mukroni, mereka sengaja mengusung bendera Kowansara
sebagai bentuk keprihatinan mendalam terhadap maraknya isu SARA (suku,
agama, ras dan antar-golongan) menjelang pilkada DKI putaran kedua.
”Kami mengajak seluruh warga Jakarta untuk tetap mempertahankan
pluralitas dan kebhinekaan sebagai ciri khas bangsa Indonesia,”
terangnya.
Dukungan kepada Jokowi-Ahok, lanjut Mukroni, tidak hanya
datang dari Kowantara, namun di dalamnya juga melibatkan berbagai
asosiasi, komunitas, dan paguyuban warteg yang seluruhnya beranggotakan
lebih dari 10.000 warteg se-DKI Jakarta.
”Kami berangkat dari keprihatinan yang sama, utamanya
terkait dengan kebutuhan akan pemimpin yang mau mengayomi kami,” imbuh
Mukroni.
Bukan rahasia, sejak beberapa waktu lalu pedagang warteg di
Jakarta terancam dengan terbitnya Peraturan Daerah (perda) Pemprov DKI
Jakarta Nomor 11 tahun 2011, yang intinya akan mengenakan pajak sebesar
10 persen terhadap seluruh warung kecil termasuk warteg.
Rencana pemberlakuan perda bikinan Gubernur Fauzi Bowo
tersebut sontak memicu reaksi dari para pedagang warteg. Mengutip
Sahono, pengurus Kowantara, warteg selalu dikunjungi oleh masyarakat
berpenghasilan rendah dan hanya memenuhi kebutuhan dasar rakyat kecil.
Dari sononya, harga-harga makanan di warteg memang diperuntukkan bagi
mereka yang penghasilannya tidak besar.
”Sekalipun perda tersebut ditunda pelaksanaannya, kami
tidak gembira, karena penundaan bukan tujuan akhir kami. Yang kami
inginkan adalah perda tersebut dicabut. Tidak ada aturan apa pun yang
memajaki warung kecil seperti warteg,” ujar Sahono.
Sahono mengaku, sebelum mendeklarasikan dukungan, pihaknya
sudah bertemu langsung dengan Jokowi dan memperoleh komitmen bahwa jika
terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi akan mencabut perda yang
meresahkan itu. ”Kami siap bergabung dengan koalisi rakyat untuk
mengalahkan koalisi partai di pilkada DKI,” tegas Sahono.
Sumber: Okezone.com
Entri Populer
-
1. Vietnam - Elly Tran HaElly Tran Ha adalah salah satu cewek paling Hot di Asia yang berasal dari Vietnam. Postingan foto-foto seksi nya ...
-
1. Shotaro (Kamen rider W atau Double) Kenapa??? Karna ni tokoh menurut ane Cool Banget Baik sebagai shotaro sendiri atau pas d...
-
Industri perfilman porno di Indonesia Artis Bokep tahun 2000an tidak segarang tahun 80 dan 90an. Ketatnya badan lulus sensor dan kritisnya...
-
Janda bukanlah hal buruk yang di sandang wanita, Artis menjadi janda karena banyaknya kasus perceraian yang melanda selebritis Indonesa...
-
Trish-Stratus Stephanie-Mcmahon Debra Ashley Massaro Lita Victoria Torriw Wilson Mickie James Michelle McCool Melina Perez Maryse Ouellet M...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar