Entri Populer

Jumat, 01 Juni 2012

G-spot, Nyata atau Mitos?

FAKTA mengenai ada tidaknya G-spot, hingga kini masih menjadi perdebatan. Namun, The Journal of Sexual Medicine telah mengeluarkan fakta baru. Menurut para peneliti Inggris, zona sensitif seksual perempuan yang dikenal G-spot tidak ada.

Mereka sendiri mengatakan, hal ini sangat sulit dipahami. Jika memang tidak ada, mengapa wanita mengatakan telah merasakan orgasme?

“Banyak ahli percaya G-spot tidak ada karena itu bukan lokasi anatomi yang dapat diidentifikasi secara definitif pada setiap perempuan,” kata Dr. Randy Fink, dokter ahli kandungan yang berpraktik di Miami, Florida, Amerika Serikat.

Lantas, apa sebenarnya itu G-spot? Apakah hal ini hanya sekadar mitos? “Ini telah menjadi sumber perbincangan selama bertahun-tahun,” kata Dr. Joni Frater

Namun, dia mengatakan bahwa kata G-spot sendiri tercetus dari Dr. Grafenberg, seorang ginekolog era 1980-an, yang menulis sebuah artikel untuk International Journal of Sexology.

Mungkin itu hanya sebuah istilah. Tapi, mengapa ada yang percaya, namun ada juga yang tidak?

“Di sebuah laboratorium anatomi sekolah kedokteran, orang bisa meminta profesor untuk mengidentifikasi bola mata. Dengan sedikit pembedahan, ahli anatomi bisa menghilangkan bola mata mayat. Hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk G-spot. Ini merupakan kelompok non-konfluen saraf di dinding (anterior) atas Miss V dan banyak wanita mengatakan tidak pernah menemukan. Itu subjektif,” kata Dr. Fink.

“Saya percaya itu tidak ada secara fisik. Tapi memang, kehadirannya subyektif. Beberapa wanita mengalami kenikmatan besar dari stimulasi, sementara yang lain tidak menemukan kesenangan yang spesifik. Meskipun dengan upaya terbaik mereka, bahkan tidak bisa menemukan itu,” jelas Dr. Fink.

Menurut Dr. Frater, sepertiga bagian luar Miss V memiliki ujung saraf terbanyak untuk gairah wanita. Gerakan Mr P pun bisa merangsang sebagian besar dari Miss V.

“Berita barunya, G-spot memang ada dan Anda benar-benar dapat memberikan pasangan kemampuan untuk ejakulasi. Selama rangsangan, jaringan spons menjadi bengkak dan keras, sehingga dapat disentuh dengan memasukkan satu atau dua jari dan membelainya dengan tepat, stimulasi G-spot dapat mematikan pikiran orgasme,” kata Dr. Frater.

“Selama ini, jenis orgasme beberapa wanita mungkin mengalami ejakulasi cairan bening dari jaringan spons,” tambahnya.

Keberadaan G-spot pun dianggap penting untuk meningkatkan gairah kaum wanita. “Banyak perempuan memiliki kapasitas untuk mengalami multiorgasme ketika menggabungkan stimulasi dari tempat ini dengan teknik lain. Kesimpulannya, G-spot masih tetap dianggap ada,” tutup Dr. Frater.

Sumber:http://lifestyle.okezone.com/read/2012/05/31/197/639004/g-spot-nyata-atau-mitos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar